PSIKOLOGI UMUM 2
PROSES SENSASI-PERSEPSI
Ada dua hal yang membedakan yakni proses bawah-ke-atas dan proses
atas-ke-bawah. Pada pemrosesan bawah-ke-atas (bottom up processing), reseptor
sensoris mencatat informasi mengenai lingkungan luar dan mengirimkannya ke otak
untuk dianalisis dan interpretasi. Pemrosesan bawah-ke-atas dipicu oleh
masukan rangsangan. Sedangkan pemrosesan dari atas-ke-bawah (top-bottom
processing) dipicu olehpemrosesan kognisi pada tingkat yang lebih tinggi di
otak. Kedua proses tersebut terjadi ketika kita sedang merasa dan
mempersepsikan dunia.
· Sensasi
- Sejumlah informasi yang relatif kurang bermakna yang terjadi ketika otak
memproses sinyal- sinyal elektrik yang berasal dari panca
indera
· Persepsi- Pengalaman
sensoris yang bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan ratusan
sensasi.
- Sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impulssensorik
menjadi suatu pola
bermakna
- Hasil interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima
- Proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti
FAKTOR-FAKTOR PERSEPSI:
1. Perhatian yang selektif
2. Ciri-ciri rangsang
3. Nilai-nilai dasar
kebutuhan individu
4. Pengalaman terdahulu
Selain faktor-faktor diatas, terdapat dua faktor lainnya yang mempengaruhi
persepsi, yaitu:
1. Faktor internal
a. Alat Indera dan Pusat
Sistem Saraf
· Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima
stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang
diterima reseptor, ke pusat susunan saraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
Supaya terjadi respon diperlukan saraf motorik.
1) Alat Indera
a) Penglihatan
· Penglihatan dipengaruhi oleh panjang gelombang, intensitas, dan
kompleksitas cahaya yang menghasilkan dimensi psikologis dari pengalaman
cisual-hue, brightness, dan saturation.
Pada retina mata terdapat reseptor visual, yaitu sel batang dan sel kerucut.
Sel-sel ini mengirimkan sinyal (melalui sel-sel) lainnya ke sel-sel ganglia dan
berakhir di saraf optik, yang kemudian membawa informasi visual ke otak. Sel
batang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam pencahayaan, sedangkan sel
kerucut bertanggung jawab untuk melihat warna. Persepsi meliputi proses
konstruksi aktif dari satu model dunia dari waktu ke waktu berikutnya.
Prinsip-prinsip Gestalt (misalnya mengenai figur dan latar
belakang, kedekatan, ketertutupan, kesamaan, dan kesinambungan) mendeskripsikan
strategi visual yang digunakan oleh otak untuk mendeskripsikan bentuk.
b) Pendengaran
· Pendengaran dipengaruhi oleh gelombang tekanan di udara naupun zat yang
mengantarkan tekanan tersebut, terutama oleh intensitas, frekuensi, dan
kompleksitasnya, behubungan dengan pengalaman kita ajan keras-lembutnya
suara, pitch dan warna suara yang kita dengar. Reseptor untuk
pendengaran adalah sel-sel rambut yang tertanam di membran basilar,
yang terletak di organ Korti di bagian dalam koklea. Suara yang kita dengar
ditentukan oleh pola pergerakan sel-sel rambut ini, yang menghasilkan kode-kode
saraf yang beraneka ragam. Ketika kita hendak menentukan sumber suara, kita
menggunakan petunjuk berupa perbedaan tipis dalam bagaimana gelombang tersebut
mencapai telinga kita.
c) Pengecap/gutasi
· Permukaan atas lidh disebut papila,
mengandung banyak tunas perasa. Rasa-rasa dasar meliputi rasa manis, asin,
pahit, asam, manis, dan kemungkinan gurih/umami. Respon terhadap rasa
tertentu sebagian bergantung pada perbedaan genetik antarindividu.
d) Penciuman
· Tidak ada aroma dasar yang telah diidentifikasi dan terdapat ribuan macam
reseptor yang berbeda. Namun peneliti telah menemukan bahwa aroma yang berbeda
mengaktifkan kombinasi unik dari jenis-jenis reseptor yang ada, dan mereka
telah mengidentifikasi beberapa dari kombinasi tersebut. Aroma juga memiliki
pengaruh psikologis dan, seperti kita lihat dari “Penelitian dari Jarak Dekat”,
dapat mempengaruhi perilaku bahkan ketika orang tersebut tidak sadar akan
pengaruhnya. Perbedaan budaya dan individu juga mempengaruhi respon seseorang
terhadap aroma tertentu.
e) Peraba
· Sensasi pada kulit meliputi sentuhan
(tekanan), kehangatan, dingin, rasa sakit, dan variasi lain seperti geli dan
gatal.
2) Pusat Sistem Saraf
· Unit dasar dari sistem saraf disebut neuron.
Neuronneuron ini terletak di sel-sel glia yang berfungsi
memberi makanan, menyelubungi, melindungi, dan memungkinkan neuron-neuron ini
berfungsi secara tepat. Setiap neuron terdiri dari dendrit-dendrit, sebuah
badan sel, dan sebuah akson. Pada sistem saraf perifer, beberapa akson (dan
terkadang dendrit) akan bergabung dalam sebuah berkas yang disebut saraf.
Sejumlah akson diselubungi oleh sebuah selubung mielin yang berfungsi
mempercepat konduksi diantara impuls-impuls saraf dan mencegah sinyal-sinyal
yang berasal dari sel-sel yang berdekatan tidak saling mengganggu satu sama
lain. Komunikasi antara dua neuron berlangsung di sinapsis. Ketika sebuah
gelombang yang mengandung tegangan listrik (potensi aksi) mencapai ujung dari
sebuah akson penghantar, molekul-molekul neurotransmiter akan dilepaskan ke
celah sinapsis. Ketika molekul ini mengikat tempat-tempat reseptor di neuron
penerima, neuron mungkin akan aktif, mungkin juga tidak. Pesan yang mencapai
tujuan akhir tergantung pada seberapa seringnya neuron-neuron tertentu yang
aktif.
b. Perhatian
· Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian,
yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi.
Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasianseluruh aktivitas individu pada
satu atau sekumpulan objek.
2. Faktor Eksternal
a. Objek-objek yang
dipersepsi
· Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan
stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Wlaaupun
sebagian besar stimulus itu datang dari dalam individu yang memersepsi.
PROSES PERUBAHAN SENSASI MENJADI PERSEPSI
1. Stimulus -> Cahaya, suara, suhu
2. Transduksi -> sinyal listrik -> impuls saraf
3. Otak -> Primary area -> impuls saraf menjadi
sensasi
4. Otak -> Association area -> sensasi duibah
menjadi image yag bermakna (persepsi)
5. Personalized perception -> pengalaman, lingkungan, emosi,
ingatan-ingatan personal akan menambah persepsi kita. Oleh karena itu, persepso
bisa tidak mencerminkan stimulus aslinya. Persepsi dapat bias, berubah, atau
terdistorsi.
STIMULUS
Individu dapat menerima bermacam-macam stimulus pada suatu titik waktu
tertentu. Ada stimulus yang disadari dan yang tidak disadari. Agar dapat
disadari, stimulus harus cukup kuat.walaupun perhatian individu cukup besar,
tetapi apabila stimulus tidak cukup kuat, maka stimulus itu tidak dapat
disadari sehingga tidak dapat dipersepsikan oleh individu yang bersangkutan.
Ini berarti stimulus harus memiliki batas minimal agar dapat menimbulkan
kesadaran pada individu. Batas minimal itu disebut ambang absolut sebelah bawah
atau ambang stimulus . kurang dari ambang tersebut, stiulus tidak dapat
disadari oleh individu. Stimulus akan semakin kuat bila kekuatan stimulus
ditambah, dengan penambahan kekuatan tersebut individu akan mampu membedakan
kekuatan stimulus satu dengan yang lain. Tetapi ada juga individu yang tidak
dapat membedakan stimulus satu dengan yang lain. Hal ini bergantung pada ambang
perbedaan.
Akan tetapi penambahan kekuatan stimulus tidak selalu disadari. Bisa saja
pada suatu saat, ketika seseorang akan menambah kekuatan stimulus penambahan
kekuatan tersebut sudah tidak dapat disadari. Itu berarti stimulus telah
mencapai ambang absolut sebelah atas atau ambang terminal, yaitu kekutan
stimulus maksimal. Dengan demikian rentang antara ambang absolut bawah dan
ambang absolut atas atau antara ambang stimulus dan ambang terminal merupakan
kekuatan stimulus yang dapat disadari individu.
BAGIAN-BAGIAN OTAK
1. Primary Area
a. Otak Depan (Forebrain)
· Otak depan merupakan bagian terbesar dari otak, memiliki
sisi kiri dan kanan yang disebut hemisphere (belahan) yang bertanggung jawab
atas banyak fungsi termasuk belajar dan memori, berbicara dan berbahasa,
tanggapan emosionall, mengalami sensasi, memprakarsai gerakan-gerakan yang
disengaja, perencanaan dan pengambilan keputusan. (Plotnik, 2005 :70)
b. Otak Tengah (Midbrain)
· Otak tengah memiliki pusat ganjaran atau kesenangan yang dirangsang oleh
makanan, seks, uang, musik, melihat wajah yang menarik, dan beberapa
obat-obatan (kokain); memiliki area untuk refleks visual dan auditori, seperti
secara otomatis menengok ke arah datangnyasuara berisik, dan memuat formasi
reticular, yang merangsang otak depan sehingga siap mengolah informasi dari
indera. (Holroyd and Coles, 2002 dalam Plotnik, 2005:73)
c. Otak Belakang
(Hindbrain)
· Otak belakang memiliki tiga struktur yang
khas, yaitu:
1) Pons
· Berfungsi sebagai jembatan untuk
menghubungkan secara timbal balik pesan-pesan saraf tulang belakangdan otak.
Pons juga membuat bahan-bahan kiia yang dibutuhkan untuk tidur. (Cirelli et
al., 1996 dalamPlotnik, 2005: 70)
2) Medulla
· Medulla yang berlokasi pada puncak saraf tulang belakang, mencakup
sekelompok sel yang mengontrol reflek vital, seperti pernapasan, detak jantung
dan tekanan darah. (Plotnik, 2005:73)
3) Cerebellum
· Cerebellum atau otak kecil yang berlokasi di bawah otak, terlibat
dalam mengkoordinasikan gerakan motorik, tetapi tidak memprakarsai
gerakan-gerakan otomatis. Cerebellum juga terlibat
dalam melakukan tanggapan motorik secara tepat waktu, seperti yang dibutuhkan
ketika bermain game atau berolahraga, dan dalam mempelajari gerakan otomatis
atau refleks, seperti menutup mata terhadap sinyal, yang disebit pengkondisian
klasik. (Hazeltine & Ivry, 2002; Spencer et all., 2003 dalam Plotnik, 2005:
73)
2. Association Area
a. Korteks
· Korteks merupakan sebuah lapisan sel yang pada
hakekatnya meliputi seluruh bagian otak depan. Sebagian besar neuron berada di
dalam korteks, yang melipat dirimya membentuk satu area permukaan yang luas.
Korteks dibagi menjadi empat area terpisah yang masing-masih memiliki fungsi
yang berbeda, yaitu:
1) Occipital Lobes
· Terletak di bagian bawah otak. Bagian ini mengandung korteks visual, tempat
dimana sinyal-sinyal visual diproses. Kerusakan pada korteks visual dapat
mengakibatkan gangguan penglihatan atau kebutaan.
2) Parietal Lobes
· Terletak dibagian paling atas otak. Mengandung korteks somatosensorik yang
berfungsi menerima informasi mengenai tekanan, sakit, sentuhan, dan temperatur
seluruh tubuh. Bagian-bagian dari lobus parietal juga terlibat dalam atensi dan
berbagai operasi mental.
3) Temporal Lobes
· Terletak di tepi otak, diatas telinga, dan
dibelakang pelipis. Lobus temporal terlibat dalam ingatan, persepsi dan emosi.
Lobus temporal mengandung beberapa bagian, antara lain:
- Korteks auditori primer berfungsi untuk menerima sinyal dari
setiap lobus temporal, menerima sinyal elektrik dari reseptor dalam telinga dan
mentransformasikan sinyal ini ke dalam sensasi bunyi tanpa arti, seperti bunyi
vokal dan konsonan. Pada tahap ini sinyal belum dapat dimaknai, sehingga harus
dikirim ke area asosiasi auditori.
- Area Asosiasi Auditori berperan ntuk mentransformasi
informasi sensori basis/dasar, kebisingan atau suara, menjadi informasi
auditori yang dapat dikenal, seperti kata-kata atau musik. (Plotnik, 200; 78)
Bagian kiri dari lobus temporal disebut area Wernicke yang
berperan dalam pemahaman bahasa.
4) Frontal Lobes
· Lobus frontal mengandung korteks motorik yang memberikan
perintah-perintah kepada 600 otot tubuh yang menghasilkan gerakan volunter.
Pada sisi kiri lobus frontal terdapat area yang disebut area Broca,
berperan dalam kemampuan berbicara.
Referensi:
1. Wade, Carole, dan Carol
Tavris. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga
2. Basuki, Heru RS. 2008. Psikologi Umum. Jakarta
: Gunadarma